Pembangunan Jalur Rel KA, Kalteng-Kaltim |
LIBASS - Menteri Perhubungan E.E Mangindaan mengatakan pembangunan
jalur kereta api Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur kini telah dalam
perencanaan Kementerian Perhubungan untuk memenuhi angkutan darat di daerah
Kalimantan.
“Frase rencana dan investasi
pembangunan rel kereta api Kalteng – Kaltim telah ada dalam rencana pembangunan
dan pengembangan transportasi kami,” kata Menteri Perhubungan usai pertemuan
kesepakatan delapan tahun BIMP EAGA di Banjarmasin.
Pernyataan menteri tersebut menjawab
harapan Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin tentang adanya jalur
transportasi darat berupa kereta api yang menghubungkan Kalimantan Tengah,
Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat hingga ke Malaysia.
Menurut Mangindaan, bila jalur kereta
api di dalam negeri telah terbangun, selanjutnya untuk konektivitas ke luar
negeri seperti Malaysia akan dibicarakan lebih lanjut.
“Kita selesaikan dulu pembangunan
dalam negeri, setelah untuk konektivitas ke luar negeri seperti ke Malaysia
akan kita bicarakan ulang,” katanya.
Rencana pembangunan rel kereta api
tersebut disampaikan Mangindaan usai pertemuan dengan empat menteri perhubungan
empat negara yang tergabung “BIMP-EAGA” yaitu Brunei Darussalama, Indoenesia,
Malaysia dan Filipina East ASEAN Growt Area di Banjarmasin Selasa.
Pada pertemuan delapan tahun
BIMP-EAGA Trasport tersebut, para pejabat kementerian empat negara berkomitmen
memberikan berbagai fasilitas dan kemudahan untuk bisa meningkatkan
konektivitas transportasi udara, laut dan darat.
Kesepakatan tersebut disampaikan oleh
keempat pejabat kementerian perhubungan empat negara masing-masing diwakili
dari Indonesia Menteri Perhubungan E.E Mangindaan, Brunei Darussalam diwakili
oleh Menteri Perhubungan Dato Abdullah Bakar.
Selain itu, dari Malaysia diwakili
oleh Wakil Meteri Perhubungan Malaysia Datuk Abdul Aziz Kaprawi dan dari
Filipina oleh Jose Perpetuo M Lotilla.
Selain jalur kereta api, tambah
Menteri, saat ini pihaknya juga sedang fokus mengembangkan beberapa bandara di
Indonesia yang mungkin untuk bisa diterbangi dengan penerbangan internasional.
Seperti Bandara Syamsudinnoor, yang
akan dibangun dengan lebih memadai, baik itu sarana dan prasarana serta luasan
bandaranya.
“Pemerintah akan memenuhi berbagai
fasilitas bandara yang diperlukan, sehingga akan memudahkan bagi perusahaan
penerbangan yang akan masuk,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga fokus pada
pemenuhan pembangunan jalan tol menuju bandara seperti yang telah direncanakan
pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
“Beberapa rencana daerah seperti
jalan tol, telah saya pahami dan ini akan kita dukung,” katanya.
Pembangunan tersebut, tambah dia,
untuk memenuhi kerja sama bersama dengan empat negara untuk kebutuhan
konektivitas transportasi darat, laut dan udara, yang kini telah mulai
dilaksanakan.