LIBASS - Tidak membodohkan pihak tertentu.
Tapi itu kenyataannya. Sepanjang sejarah, hanya orang bodoh dan jahat saja yang
menghina dan memusuhi nabi. Salman Rushdie, kartunis Denmark, pendeta Amerika
yang membakar Al-Quran, dan produser film “IOM” terakhir hanya sebagian
contohnya.
Sebaliknya, mereka yang mengagumi dan
mengagungkan Muhammad adalah para pemikir, tokoh dunia, cendikiawan, bahkan
seorang raja sekalipun. Ini bukan berarti, untuk membuktikan kebenaran Islam
membutuhkan “nama-nama besar barat”, namun mereka sendiri yang bersaksi atas
kebenaran Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Sekaligus ini
sebagai bukti kebenaran firman Allah
ُْูู
ุฅَِّูู
َุง ุฃَุนِุธُُูู
ْ ุจَِูุงุญِุฏَุฉٍ ุฃَْู ุชَُููู
ُูุง َِِّููู ู
َุซَْูู َُููุฑَุงุฏَู
ุซُู
َّ ุชَุชَََّููุฑُูุง ู
َุง ุจِุตَุงุญِุจُِูู
ْ ู
ِْู ุฌَِّูุฉٍ ุฅِْู َُูู ุฅَِّูุง َูุฐِูุฑٌ
َُููู
ْ ุจََْูู َูุฏَْู ุนَุฐَุงุจٍ ุดَุฏِูุฏٍ (46)
Katakanlah: “Sesungguhnya
aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap
Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu fikirkan
(tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikitpun pada kawanmu itu. Dia
tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang
keras.” (QS: Saba’ Ayat: 46)
Berikut ini adalah sebagian dari
ungkapan kejujuran mereka tentang keagungan dan kebenaran Nabi Muhammad shallallahu
alaihi wasallam.
1. Hercules (Raja Agung Romawi)
Ia banyak bertanya tentang Muhammad
kepada Abu Sufyan. Akhirnya dia mengakui kebenarannya. Dia berkata, “Kalau aku
bersamanya (Muhammad) pasti aku akan cuci kakinya.”
2. Raja Najasyi (Ethiopia)
Saat mendengar sebagian apa yang
disampaikan Muhammad, dia mengelus-elus jenggotnya dan berkata, “Apa yang
dibawah Muhammad dan juga Isa bin Maryam sungguh berasal dari satu sumber.”
3. Karl Marx (1817-1883),
Ahli politik, filsafat, dan ahli kemasyarakatan
kelahiran Jerman.
Karl Marx |
Dalam bukunya, tenteng kehidupan ia menulis: “Lelaki Arab
yang telah menemukan kesalahan agama Nasrani dan agama Yahudi itu, melakukan
pekerjaan yang sangat berbahaya di tengah-tengah kaum musryik penyembah
berhala, mendakwahkan mereka pada agama tauhid dan menanamkan keyakinan tentang
keabadian roh.
Maka layak bagi kita untuk mengakui kenabiannya, dan dia adalah
rasul (pesuruh) langit untuk bumi.”
Dalam bukunya “Capitalisme” yang
lain, Karl Marx menulis, antara lain: “Nabi ini yang dengan risalahnya telah
membuka zaman baru untuk ilmu, cahaya dan pengetahuan, layak dicatat kata-kata
dan perbuatannya dalam pola khusus operasional.
Oleh karena pelajaran yang
diberikan adalah wahyu Allah yang diturunkan dan merupakan risalahnya juga,
maka menjadi tugas dan kewajibannya untuk menjadikan kotoran-kotoran yang telah
menimbuni risalah-risalah yang lalu akibat orang-orang bodoh yang mengandalkan
ajarannya tanpa dukungan orang yang berakal.”
Seorang filsuf kelahiran Cardiff, Inggris. Dalam
bukunya yang diterjemahkan kedalam bahasa Arab, Ushulul Itjima antara
lain menulis: “Hendaklah kalian menjadikan Muhammad sebagai perlambang politik
agama yang tepat, dan seseorang yang paling jujur dalam menerapkan sistemnya
yang kudus di tengah-tengah umat manusia seluruhnya.
Muhammad merupakan suatu
sosok amanat yang dijelmakan dalam kejujuran yang murni, siang dan malam selalu
tekun menghidupi umatnya.”
5. Sydoe (1817-1893)
Adalah seorang orientalis dan sejarahwan besar
Perancis.
Tentang Muhammad, anggota persatuan cendekiawan Perancis ini menulis
dalam bukunya yang diterjemah dalam bahasa Arab, “Khulasatu Tarikhil Arab,”,
antara lain sebagai berikut: “Muhammad saw.
Telah menjadikan kabilah-kabilah
Arab itu satu tatanan umat menuju satu tujuan. Sehingga semua orang melihat
penjelmaanya sebagai suatu umat besar yang satu sisi sayap kerajaannya mencapai
Spanyol dan sisi yang satu lagi mencapai India. Maka berkibarlah di mana-mana
panji peradaban, ketika itu Eropa sedang dirundung kegelapan jahiliyah
(kebodohan) pada abad-abad pertengahan.”
6. Dr. Wile (1818-1889),
Seorang orientalis berkebangsaan Perancis yang
bekerja di Aljazair sebagai guru dan penerjemah. Dalam karyanya yang diterjemah
dalam bahasa Arab “Tarikhul Khulafa”, ia menulis antara lain:
“Muhammad layak mendapat kekaguman dan penghargaan kita sebagai reformis agung,
bahkan dia patut juga diberi gelar nabi.
Kita tak usah mendengarkan cerita
orang-orang yang bermaksud jahat dan pendapat orang-orang ekstrem. Sungguh Muhammad
itu seorang besar dalam agama dan pribadinya.
Barang siapa yang menyerangnya,
jelas dia tidak mengerti dan melecehkan jasa-jasanya.”
7. Conte Henry de Castri
(1853-1915)
Adalah seorang orientalis. Dalam
karyanya Al-Islam, ia menulis antara lain: “Muhammad tidak
membaca tidak menulis, ia seorang nabi yang ummi.
Dengan demikian ia tidak
pernah membaca kitab suci, tidak pernah agamanya mengutip itu, mengutip
agama-agama yang terdahulu seperti di tuduhkan orang dengan kebodohan.
Sejarah
Muhammad penuh mengandung pujian dan pengagungan kepadanya yang sudah tentu
tidak diketahui orang-orang yang tidak mengenalnya.”
8. Pastor Isaaq Tiles
seorang agamawan kelahiran Bordeauz (1810-1897) menulis
dalam bukunya Haqaiqut Tarikh, antara lain: “Kalau kita mau
meneliti dengan seksama karya-karya Muhammad dan kenabiannya, kita tidak akan
menemukan sesuatu pun yang mencela dan mengecam Nasrani, bahkan kita melihat
garis pemisah antara kaum Yahudi dan Kaum Nasrani.
Islam datang menciptakan
kebahagiaan dan peradaban. Muhammad sama halnya dengan Musa membolehkan
poligami dan perbudakan, walau perbudakan itu sendiri tidak diajarkan dalam
akidah Islam. Muhammad membolehkan perbudakan karena dalam keadaan darurat.
Sedangkan poligami, Musa malah tidak mengharamkan dan dalam Tauratnya, dan Daud
juga tidak mengharamkan dalam Zaburnya. Kami wajib memahami bahwa akhlak Islam
lebih luhur dari akhlak Nasrani.”
9. Monsieur Deitet Vannan
(1823-1879)
Adalah seorang orientalis Perancis
yang pada tahun 1875 mengembara ke Timur.
Dalam karyanya Asyi’ah Khasah
bin Nuril Islam menulis, antara lain: “Sesungguhnya al-Quran yang
dibawa Muhammad itu telah mencatat adanya Kitab-kitab Suci yang lain, dan ia
merupakan satu-satunya Kitab yang menyeru kepada orang untuk bersikap lemah
lembut dan baik hati. Telah mengadu kepada Rasullulah Muhammad, salah seorang
dari Bani Salim bin Auf yang bernama Al-Husein: “Ya Rasulullah saya mempunyai
orang-tua yang masih beragama Masehi dan keduanya enggan masuk agama Allah.
Saya akan bermaksud memaksa keduanya. ” Rasulullah Muhammad menjawab, “Tidak
ada paksaan dalam menganut agama, seperti yang tercantum dalam surat Al-Kafirun
(6): Untukmu agamamu, dan untukku agamaku, dan seperti yang tercantum
dalam surat An-Ankabut (46): Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab,
melainkan dengan cara yang lebih baik.”
10. Lev Nikolaevich Tolstoy
Adalah seorang filosof dan sastrawan besar Rusia
menulis dalam bukunya, Siapakah Muhammad, antara lain: “Tahun
pertama gerakan dakwahnya membawa Muhammad untuk menghadapi berbagai tantangan
sebagaimana keadaan seorang Nabi yang diutus sebelumnya yang mengajak umatnya
kepada kebenaran.
Tetapi tantangan-tantangan ini tidak mematahkan semangatnya.
Bahkan Muhammad terus berdakwah, padahal ketika itu ia belum menyatakan bahwa
dirinya seorang Nabi yang satu. Tetapi datang sebagai penyempurna
risalah-risalah sebelumnya dan mengajak kaumnya pada keyakinan seperti
Nabi-Nabi lainnya.”
11. Edward Adams
Seorang orientalis dari Amerika dalam salah satu
karyanya, antara lain: “Negara Arab dulu sebelum Kenabian Muhammad, adalah
negara yang tenggelam dalam kerusakan moral. sulit bagi kita mencirikan
berbagai kekacauan yang terjadi di setiap tempat.
Kerusakan besar yang
menyengsarakan rakyat pada masa itu dan kejahatan pada anak-anak (anak perempuan
lahir dikubur hidup-hidup karena takut membawa petaka), pengorbanan manusia
yang dilakukan atas nama agama, perang yang berkelanjutan antar suku, serta
penduduk negeri yang selalu hidup kekurangan, serta tidak adanya tatanan hukum
yang kuat.
Semua itu mengakibatkan penghambaan dan perbudakan di antara
manusia, bertambahnya kejahatan, pelecehan seksual dan kehormatan di antara
manusia. Ketika itulah datang Muhammad saw. sebagai juru penerang risalah yang
Maha Esa dan Maha Perkasa bagi seluruh alam, yakni Al-Quran, dan ditangan
kirinya membawa cahaya. Sesungguhnya, semua ini untuk mengeluarkan manusia dari
kegelapan menuju cahaya dengan izin Tuhan yang Maha Mulia.
12. Albornos Catian
Adalah seorang orientalis berkebangsaan Itali.
Ia menulis tentang Muhammad dalam bukunya, Adyanul Arab, antara
lain: “Sesungguhnya keistimewaan Muhammad terletak pada kemampuannya yang
menakjubkan sebagai seorang politikus yang bijak-bestari, lebih dari sekedar
Nabi yang mendapat wahyu. Kiranya tak seorangpun yang mengenal Muhammad, akan
menjatuhkan kehormatannya, dan siapa yang melakukannya maka ia telah berbuat
aniaya terhadap dirinya dan juga terhadap Muhammad.”
13. Mahatma Gandhi
(Komentar mengenai karakter Muhammad di YOUNG INDIA Young India, 1924)
“Pernah saya bertanya-tanya siapakah tokoh yang paling mempengaruhi manusia ?? Saya lebih dari yakin bahwa bukan pedanglah yang memberikan kebesaran pada Islam pada masanya.
(Komentar mengenai karakter Muhammad di YOUNG INDIA Young India, 1924)
“Pernah saya bertanya-tanya siapakah tokoh yang paling mempengaruhi manusia ?? Saya lebih dari yakin bahwa bukan pedanglah yang memberikan kebesaran pada Islam pada masanya.
Tapi ia datang dari kesederhanaan, kebersahajaan,
kehati-hatian Muhammad; serta pengabdian luar biasa kepada teman dan
pengikutnya, tekadnya, keberaniannya, serta keyakinannya pada Tuhan dan
tugasnya. Semua ini (dan bukan pedang ) menyingkirkan segala halangan. Ketika
saya menutup halaman terakhir volume 2 (biografi Muhammad), saya sedih
karena tiada lagi cerita yang tersisa dari hidupnya yang agung”.
Mahatma Gandhi, bertutur :
“Ajaran yang dibawa oleh Muhammad adalah
peninggalan yg paling Bijaksana bukan hanya utk Muslim tapi utk seluruh Umat
manusia.”
14. Sir George Bernard Shaw
(The Genuine Islam, Singapore, Vol. 1, No. 8, 1936)
Sir George Bernard Shaw |
(The Genuine Islam, Singapore, Vol. 1, No. 8, 1936)
“Jika ada agama yang berpeluang
menguasai Inggris bahkan Eropa – beberapa ratus tahun dari sekarang, Islam-lah
agama tersebut.”
“Saya senantiasa menghormati agama
Muhammad karena potensi yang dimilikinya. Ini adalah satu-satunya agama yang
bagi saya memiliki kemampuan menyatukan dan merubah peradaban. Saya sudah
mempelajari Muhammad sesosok pribadi agung yang jauh dari kesan seorang
anti-kristus, dia harus dipanggil ’sang penyelamat kemanusiaan”.
“Saya yakin, apabila orang semacam
Muhammad memegang kekuasaan tunggal di dunia modern ini, dia akan berhasil
mengatasi segala permasalahan sedemikian hingga membawa kedamaian dan
kebahagiaan yang dibutuhkan dunia : Ramalanku, keyakinan yang dibawanya akan
diterima Eropa di masa datang dan memang ia telah mulai diterima Eropa saat
ini”.
“Dia adalah manusia teragung yang pernah
menginjakkan kakinya di bumi ini. Dia membawa sebuah agama, mendirikan sebuah
bangsa, meletakkan dasar-dasar moral, memulai sekian banyak gerakan pembaruan
sosial dan politik, mendirikan sebuah masyarakat yang kuat dan dinamis untuk
melaksanakan dan mewakili seluruh ajarannya, dan ia juga telah merevolusi
pikiran serta perilaku manusia untuk seluruh masa yang akan datang”.
“Dia adalah Muhammad (SAW). Dia lahir di
Arab tahun 570 masehi, memulai misi mengajarkan agama kebenaran, Islam
(penyerahan diri pada Tuhan) pada usia 40 dan meninggalkan dunia ini pada usia
63. Sepanjang masa kenabiannya yang pendek (23 tahun) dia telah merubah Jazirah
Arab dari paganisme dan pemuja makhluk menjadi para pemuja Tuhan yang Esa, dari
peperangan dan perpecahan antar suku menjadi bangsa yang bersatu, dari kaum
pemabuk dan pengacau menjadi kaum pemikir dan penyabar, dari kaum tak berhukum
dan anarkis menjadi kaum yang teratur, dari kebobrokan ke keagungan moral.
Sejarah
manusia tidak pernah mengenal tranformasi sebuah masyarakat atau tempat
sedahsyat ini bayangkan ini terjadi dalam kurun waktu hanya sedikit di atas DUA
DEKADE.”
“Sungguh tidak mungkin, Muhammad itu
seorang pendusta. Dan kalaupun ia berbuat dusta, dia tidak akan mampu membawa
agama yang menakjubkan ini. Demi Allah, seorang pendusta tidak akan mampu
mendirikan sebuah rumah yang megah, jika ia tidak memahami berbagai material
dan jenis bahan bangunan. Apalagi hendak membangun suatu mahligai yang tinggi dan
kekar bangunannya, seperti halnya agama Islam ini, yang kekuatan dan
kebesarannya bisa berlangsung berabad-abad lamanya.”
Bernard Shaw berkata :
“Saya yakin, kalau ada seorang lelaki
seperti Muhammad diberi wewenang memegang tumpuk pemerintahan secara mutlak di
seluruh dunia, pastilah pemerintahannya itu akan berhasil baik dan tentulah ia
akan memerintah ke jalan kebaikan, untuk memecahkan berbagai problema dengan
meyakinkan serta memberikan kepada dunia kedamaian dan kebahagian yang
didambakan.”
15. Michael H. Hart
(THE 100: A RANKING OF THE MOST INFLUENTIAL PERSONS IN HISTORY, New York, 1978)
Michael H. Hart |
(THE 100: A RANKING OF THE MOST INFLUENTIAL PERSONS IN HISTORY, New York, 1978)
“Pilihan saya untuk menempatkan Muhammad
pada urutan teratas mungkin mengejutkan semua pihak, tapi dialah satu-satunya
orang yang sukses baik dalam tataran sekular maupun agama. (hal. 33).
Lamar tine,
seorang sejarawan terkemuka menyatakan bahwa: “Jika keagungan sebuah tujuan,
kecilnya fasilitas yang diberikan untuk mencapai tujuan tersebut, serta
menakjubkannya hasil yang dicapai menjadi tolok ukur kejeniusan seorang
manusia; siapakah yang berani membandingkan tokoh hebat manapun dalam sejarah
modern dengan Muhammad? Tokoh-tokoh itu membangun pasukan, hukum dan kerajaan
saja.
Mereka hanyalah menciptakan kekuatan-kekuatan material yang hancur bahkan
di depan mata mereka sendiri.”
“Muhammad bergerak tidak hanya dengan
tentara, hukum, kerajaan, rakyat dan dinasti, tapi jutaan manusia di dua per
tiga wilayah dunia saat itu; lebih dari itu, ia telah merubah altar-altar
pemujaan, sesembahan, agama, pikiran, kepercayaan serta jiwa…
Kesabarannya dalam kemenangan dan ambisinya yang dipersembahkan untuk satu tujuan tanpa sama sekali berhasrat membangun kekuasaan, sembahyang-sembahyangnya, dialognya dengan Tuhan, kematiannya dan kemenangan-kemenangan (umatnya) setelah kematiannya; semuanya membawa keyakinan umatnya hingga ia memiliki kekuatan untuk mengembalikan sebuah dogma.
Dogma
yang mengajarkan ketunggalan dan kegaiban (immateriality) Tuhan yang
mengajarkan siapa sesungguhnya Tuhan. Dia singkirkan tuhan palsu dengan
kekuatan dan mengenalkan tuhan yang sesungguhnya dengan kebijakan.
Seorang
filsuf yang juga seorang orator, apostle (hawariyyun, 12 orang pengikut Yesus),
prajurit, ahli hukum, penakluk ide, pengembali dogma-dogma rasional dari sebuah
ajaran tanpa pengidolaan, pendiri 20 kerajaan di bumi dan satu kerajaan
spiritual, ialah Muhammad. Dari semua standar bagaimana kehebatan seorang
manusia diukur, mungkin kita patut bertanya : adakah orang yang lebih agung
dari dia?”
“Dunia telah menyaksikan banyak
pribadi-pribadi agung. Namun, dari orang orang tersebut adalah orang yang
sukses pada satu atau dua bidang saja misalnya agama atau militer. Hidup dan
ajaran orang-orang ini seringkali terselimuti kabut waktu dan zaman.
Begitu
banyak spekulasi tentang waktu dan tempat lahir mereka, cara dan gaya hidup
mereka, sifat dan detail ajaran mereka, serta tingkat dan ukuran kesuksesan
mereka sehingga sulit bagi manusia untuk merekonstruksi ajaran dan hidup
tokoh-tokoh ini.Tidak demikian dengan orang ini. Muhammad (SAW) telah begitu
tinggi menggapai dalam berbagai bidang pikir dan perilaku manusia dalam sebuah
episode cemerlang sejarah manusia.
Setiap detil dari kehidupan pribadi dan
ucapan-ucapannya telah secara akurat didokumentasikan dan dijaga dengan teliti
sampai saat ini. Keaslian ajarannya begitu terjaga, tidak saja oleh karena
penelusuran yang dilakukan para pengikut setianya tapi juga oleh para
penentangnya.
Muhammad adalah seorang agamawan, reformis sosial, teladan moral,
administrator massa, sahabat setia, teman yang menyenangkan, suami yang penuh
kasih dan seorang ayah yang penyayang – semua menjadi satu”.
“Tiada lagi manusia dalam sejarah
melebihi atau bahkan menyamainya dalam setiap aspek kehidupan tersebut -hanya
dengan kepribadian seperti dia-lah keagungan seperti ini dapat diraih.”
18. K. S. RAMAKRISHNA RAO
(Professor Philosophy dalam bookletnya, “Muhammad, The Prophet of Islam”)
K. S. RAMAKRISHNA RAO |
(Professor Philosophy dalam bookletnya, “Muhammad, The Prophet of Islam”)
“Kepribadian Muhammad, hhmm sangat sulit
untuk menggambarkannya dengan tepat. Saya pun hanya bisa menangkap sekilas saja
: betapa ia adalah lukisan yang indah. Anda bisa lihat Muhammad sang Nabi,
Muhammad sang pengusaha, Muhammad sang negarawan, Muhammad sang orator ulung,
Muhammad sang pembaharu, Muhammad sang pelindung anak yatim-piatu, Muhammad sang pelindung hamba sahaya, Muhammad sang pembela hak wanita,
Muhammad sang hakim, Muhamad sang pemuka agama. Dalam setiap perannya tadi, ia
adalah seorang pahlawan”.
“Saat ini, 14 abad kemudian, kehidupan
dan ajaran Muhammad tetap selamat, tiada yang hilang atau berubah sedikit pun.
Ajaran yang menawarkan secercah harapan abadi tentang obat atas segala penyakit
kemanusiaan yang ada dan telah ada sejak masa hidupnya. Ini bukanlah klaim
seorang pengikutnya tapi juga sebuah simpulan tak terelakkan dari sebuah
analisis sejarah yang kritis dan tidak biasa”.
19. Profesor Snouck Hurgronje
“Liga bangsa-bangsa yang didirikan Nabi umat Islam telah meletakkan dasar-dasar persatuan internasional dan persaudaraan manusia di atas pondasi yang universal yang menerangi bagi bangsa lain. Buktinya, sampai saat ini tiada satu bangsa pun di dunia yang mampu menyamai Islam dalam capaiannya mewujudkan ide persatuan bangsa-bangsa.
“Liga bangsa-bangsa yang didirikan Nabi umat Islam telah meletakkan dasar-dasar persatuan internasional dan persaudaraan manusia di atas pondasi yang universal yang menerangi bagi bangsa lain. Buktinya, sampai saat ini tiada satu bangsa pun di dunia yang mampu menyamai Islam dalam capaiannya mewujudkan ide persatuan bangsa-bangsa.
Dunia telah banyak mengenal konsep
ke Tuhanan, telah banyak individu yang hidup dan misinya lenyap menjadi legenda.
Sejarah menunjukkan tiada satu pun legenda ini yang menyamai bahkan sebagian
dari apa yang Muhammad capai.
Seluruh jiwa raganya ia curahkan untuk satu tujuan :
Menyatukan manusia dalam pengabdian kapada Tuhan dalam aturan-aturan ketinggian moral, Muhammad atau pengikutnya tidak pernah dalam sejarah menyatakan bahwa ia adalah putra Tuhan atau reinkarnasi Tuhan atau seorang jelmaan Tuhan.
Dia selalu sejak dahulu sampai saat ini menganggap dirinya dan dianggap oleh pengikutnya hanyalah sebagai seorang pesuruh yang dipilih Tuhan.
Seluruh jiwa raganya ia curahkan untuk satu tujuan :
Menyatukan manusia dalam pengabdian kapada Tuhan dalam aturan-aturan ketinggian moral, Muhammad atau pengikutnya tidak pernah dalam sejarah menyatakan bahwa ia adalah putra Tuhan atau reinkarnasi Tuhan atau seorang jelmaan Tuhan.
Dia selalu sejak dahulu sampai saat ini menganggap dirinya dan dianggap oleh pengikutnya hanyalah sebagai seorang pesuruh yang dipilih Tuhan.