Ilustrasi (foto:google) |
Menurut anggota Polres Karawang yang
enggan disebutkan namanya kepada wartawan,
insiden itu terjadi saat anggota TNI Praka Edi yang memakai baju preman
tak terima ditegur oleh anggota Brimob Jawa Barat Bripka Welly.
Berikut kronologi terjadinya
bentrokan itu:
Bertempat di halaman parkir kantor fraksi DPRD terjadi keributan antara Praka Edi dengan Brika Wely. Penyebab keributan, Praka Edi merasa tidak terima ketika ditegur oleh Bripka Wely pada saat Praka Edi melihat Bripka Wely dengan muka sinis.
Akhirnya ribut mulut dan terjadi pemukulan terhadap Praka Edi. Selanjutnya permasalahan dapat dilerai anggota Brimob lainnya.
Pukul 12.15 WIB
Permasalahan tersebut diselesaikan dengan musyawarah di ruang tunggu Bupati lantai 2 Kantor Pemda yang dihadiri oleh Wakapolres Karawang, Kabag Ops Polres Karawang, Danki Brimob Iptu Ramadona, Danki 305 Kapten Bagus, Provos 305, Kapten Sirait Danramil Karawang Kota, Kasi Propam Polres, KBO Intel Polres, dan 2 anggota yang berkelahi itu.
Kedua belah pihak pun sudah saling meminta maaf.
Dampak Bentrok TNI VS Brimob |
Kurang lebih 1 kompi anggota Yonif 305 dengan seragam dinas loreng, helm warna hijau, dan sebagian berbaju preman datang lalu masuk ke areal Kantor Pemda lewat pintu timur. Mereka menenteng pisau sangkur, golok dan pentungan kayu/bambu langsung menyerang dan menganiaya anggota Dalmas yang sedang melakukan pengamanan aksi buruh, sambil teriak-teriak.
Akibat penyerangan tersebut beberapa anggota Dalmas mengalami luka.
Pukul 12.50 WIB
Setelah selesai melakukan penyerangan, anggota Yonif 305 kabur meninggalkan lokasi menuju Jalan Tuparev. Sesampai di Bundaran Mega Mal gerombolan melakukan perusakan terhadap Pos Lantas dan mobil milik anggota, selanjutnya mereka melakukan perusakan Pos Gatur Hero dan 1 unit mobil pick up.